Di kampung pamucatan desa arjasari aku belajar semua hal tentang kehidupan, oleh guru terbaiku, pembimbing rohaniku iaitu orang tuaku.
Orang tuaku bukanlah orang yang berada, hanyalah seorang guru sd, aku masih ingat kala kecil stiap makan bersama dengan keluarga tercinta yang terhidap hanyalah sambal, ikan asin dan lalap. Sekali-kali menikmati tempe dan goreng jengkol saat ayahku gajian. Padahal gaji ayahku saat itu hanya Rp 1500. Dan makan nasi sepiringpun tak bisa nambah lagi walaupun perut kami belum kenyang karena nasinya benar2 pas.
Namun satu hal yang ditanamkan oleh ayahku dan sampai saat ini masih kuingat :"walaupun kita orang kecil tapi kita harus berpikir dan berjiwa besar" karena roda kehidupan terus berputar. Saat ini kita sengsara dan nanti suatu saat kita pasti bahagia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar